,,,kau seLaLu meminta,, terus kutemani
dan kau seLaLu bercanda,, andai wajahku diganti
meLarangku pergi,, karena tak sanggup sendiri,,,
penggalan Lagu teranyar saLah satu penyanyi jeboLan RSD [Rida Sita Dewi] yang juga tersohor dengan noveL “Supernova”, Dewi Lestari, menemani perjaLanan waktu Rabu maLam ini.
Senyum simpuL sebagai ekspresi kesyukuran atas segaLa nikmat hari ini. Bersama status baru yang tersandang dan SIM C yang jadi saLah satu tujuan utamanya, penetapan sebagai warga Yogyakarta, kota dengan jumlah perguruan tinggi dan institusi pendidikan setaranya terbanyak di Indonesia membuatku sedikit Lega.
SeteLah beragam birokrasi yang panjang tapi gratis seLama dua buLan beLakangan, dari pengurusan
Akhirnya, status baru sebagai warga keLurahan Terban sebagai prasyarat diterbitkannya SIM jaLur Yogya, seLesai. Entah bagaimana nanti jika harus kembaLi pindah ke
Puih,,,,,
Biar kupikirkan nanti saja.
,,, namun tak kau Lihat, terkadang maLaikat
Tak bersayap, tak cemerLang, tak rupawan,,,
Senandung itu masih menemani pengembaraan pikiranku untuk perstiwa seteLah puLang kampung untuk Libur hari Raya IeduL Fitri kemarin. Dewi Lestari benar, manusia bukan maLaikat yang ditakdirkan tanpa ceLa, tetapi manusia mampu berdiri meLebihi maLaikat karena ia mampu mensinergikan nafsu dan penghambaannya.
Manusia mampu menjadi begitu indah dengan pengorbanannya untuk banyak haL yang ia inginkan demi orang Lain, manusia begitu tangguhnya menahan amaran biLamana ia disakiti sedaLamnya, bahkan tersenyum tegar saat hatinya berkecamuk daLam kehancuran.
Ironinya, tak banyak yang bisa berusaha untuk menghargai apa yang ada. Hanya menuntut dan berturut pada keinginan takterarah mencapai pengharapan sempurna untuk apa yang dititipkan padanya. Hingga merubah maLaikat menjadi ibLis terjahat dari yang pernah ada, naudzubiLLah.
No comments:
Post a Comment