Thursday, December 25, 2008

Dia yang mengawasimu,,,

Tanpa ku cari tahu...
Engkau memberiku pengetahuan...
Tapi sungguh pandanganku terbatas untuk memberikan peniLaian ya ALLah...

Kebimbanganku terjawab dengan sebuah reaLita yang kusayangkan...
Tapi itu yang kau tunjukkan..
Dia bukanLah seperti apa yang kuharapakan...
Tapi sekaLi Lagi peniLaianku sangat terbatas ya ALLah...

Ku mohon kepadaMu...
Jika aku boLeh meminta...
Bijakkan hati dan periLakuku menyikapi semua kabar yang kau berikan padaku tentangnya...

Hapuskan segaLa bayang dan fikirku tentangnya...
Ku titipkan saja dia padaMu...
Untuk seLaLu kau terangi hatinya...
Hingga ia menjaga diri dan hatinya karena Engkau...
Karena tidak ada yang Lebih indah seLain ridhaMu
SekaLipun seseorang mencaci dan manjauhi sebagai sebuah konsekwensi...
Keputusan hati yang seharusnya memang terpiLih...

Wednesday, December 10, 2008

Akhir tahun masehi 2008 sebentar Lagi akan datang. Apa ya yang sudah kubuat di tahun ini, muLai dari prosesi pendaftaran UGM sampai sekarang udah di UGM,,,

Tuesday, December 9, 2008

PercayaLah,,,,

Percayakah kamu bahwa aku tak ingin membencimu.

Demi ALLah aku berusaha untuk tidak pernah membencimu.

Karena aku yakin bahwa semua adaLah tarbiyah ALLah untukku.


Sungguh ku ingin kau tahu.

Betapapun sakit yang aku rasakan ketika mendengar nama mu.

Betapapun tak dapat kubendung tangisku setiap mengingat mu.

Betapapun perih ini tak kunjung aku mengerti.

Betapapun naifnya aku yang merasa tak pantas diperLakukan begitu.

Betapapun inginku membuat mereka tahu mengapa semua begitu berat untuk kuterima sebagai reaLita.

Aku seLaLu mendo’akanmu.

Tak Luput harapan terbaikku untukmu diseLa adzan dan iqomah.

Tak terLewat inginku untuk kemuLiaan dan cintaNya untukmu seLepas shoLatku.

SeLaLu kuminta Dia menjagamu diri dan hatimu dari segaLa fitnah.

Menuntunmu untuk hanya daLam keputusan yang diridhai.

Berharap ia membahagiakan mu hanya daLam keridhaanNya.


Maafkan aku jika terasa berLebihan menghadirkan sisi manusiaku.

Ku mohon beri aku waktu merasakan kesendirianku bersamaNya.

Merasakan setiap detik pahit ini, bom waktu hatiku yang seketika meLedak.

Fahami rasa yang hadir daLam menyikapi semua ini.

Mintakan ampunan ALLah untukku jika pernah mendzaLimi mu.


Dimanapun dirimu saat ini.

Jika kau bisa mendengarku.

Seberapapun kuat dan tegarnya diriku.

Aku tetap manusia biasa yang membutuhkan wejangan nyata dari sesama.

Semoga semua baik-baik saja.


Jika sesaat aku menghiLang dari pandangan dan indra mu.

KetahuiLah bahwa aku tidak sedang bersembunyi meLarikan diri.

Tapi ku upaya bertahan mengumpuLkan kekuatan.

Hingga biLa nanti waktunya datang.

Ku kan kembaLi kehadapanmu.

Membawa senyuman tuLus untuk kau banggakan.

Untuk Lebih kau syukuri aku karena ALLah.

Aku akan puLang.

Monday, December 1, 2008

Ada hari ketika aku tak Lagi peka terhadap apa yang dia inginkan.
Tapi ku tetap meLangkah penuh keyakinan, bahwa aku tak bersaLah.
.........................
Kemudian dia datang membawa cahaya yang hampir membutakan mataku.
Membuat terjatuh dan terpuruk, hingga menghentikan Langkahku.
Aku tersedu, karena peristiwa itu kupikir teLah menghambat pencapaianku ke tujuan
........................
Butuh waktu untuk mengembaLikan efek cahaya hingga pengLihatanku kembaLi puLih
SambiL kuratapi ketidaksukaan ku atas kondisi ini
Mencoba bersabar tapi tetap menggerutu
Aku ingin meLaju, tak ingin terpaku
........................
Kian hari tatapanku muLai memuLih
Lagi dapat kuLihat perLahan sempurna sekeLiLingku yang sempat rabun dan semu
Hingga ku buka mata perLahan dipagi hari
Dan kutemukan pengLihattanku Lagi sempurna
.........................
Oh,,,,,,,
Ya ALLah,,,,,,,
AstaghfiruLLah,,,,,,
Ia mengaLirkan air mata kesyukuran tak terbendung derasnya.
MuLai mencari-cari makna dibaLik kesabaran waLaupun daLam keLuhan
ALhamduLiLLah,,,,,
...........................
Bukan sekedar untuk Kau puLihakan kedua boLa mata
Bukan sekedar syukur kau sempat buatku jatuh dan terhenti
Tapi kesempatan bahwa jatuhku
karena Kau ingin ku tak jatuh ke jurang yang Lebih daLam
jika ku Lanjtkan Langkah barang setapak saja
.......................
Terimakasih ya ALLah
Ampuni hamba,,,,
PadaMu ku berLindung,,,,

Friday, November 28, 2008

Terimakasih oh ALLah, Kau tunjukkan siapa Dia

Suatu hari aku meLihat sang pemuda termenung sambiL menangis sejadi-jadinya,, ternyata ia menangisi guguk peLiharaannya yang hiLang.
Setiap hari ia menangis, mencari, karena teringat biaya dan tenaga yang teLah dikeLuarkan untuk memperoLeh dan merawat guguk nya itu.
TerLebih karena memang ia memiLiki buLu yang terawat dan indah.
Lama ia cari, dan terus ia tunggu mungkin ada waktu guguk itu akan puLang.
,,,,,,,,,,,,,,
ALkisah, suatu hari ia sedang terpaku dikorsi kesayangannya yang terLihat sudah Lama sekaLi.
Tiba,,tiba,,,
Ia mendengar suara-suara dari sudut, dan ternyata itu suara guguk kesayangnya.
tapi seketika itu juga ia menghiLang.
,,,,,,,,,,,,,,,
Kesedihan semakin mendera...
sampai suatu hari
,,,,,,,,,,,,,,
Pemuda itu bertemu dengan guguknya secara Langsung.
Waaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhh, betapa senangnya ia
PerLahan didekati, didekati, dan semakin dekat
Sampai seteLah jarak kira-kira satu Langkah
Ia mengambiL Langkah seribu dan berLari sekencang-kencangnya
,,,,,,,,,,,,,,
SambiL berlari ia muaL-muaL membayangkan sang guguk memakan bangkai yang sudah dipenuhi binatang serupa nasi yang sudah masak.
Tak terpikir Lagi ia menginginkan kembaLi memegang atau bahkan merawat guguk itu.
Jangankan gratisan, dibayarpun aku tak mau, ungkapnya
,,,,,,,,,,,,,,
,,,,,,,,,,,,,,

Thursday, November 20, 2008

coba nuLis Lagi,,,,

,,,kau seLaLu meminta,, terus kutemani

dan kau seLaLu bercanda,, andai wajahku diganti

meLarangku pergi,, karena tak sanggup sendiri,,,

penggalan Lagu teranyar saLah satu penyanyi jeboLan RSD [Rida Sita Dewi] yang juga tersohor dengan noveL “Supernova”, Dewi Lestari, menemani perjaLanan waktu Rabu maLam ini.

Senyum simpuL sebagai ekspresi kesyukuran atas segaLa nikmat hari ini. Bersama status baru yang tersandang dan SIM C yang jadi saLah satu tujuan utamanya, penetapan sebagai warga Yogyakarta, kota dengan jumlah perguruan tinggi dan institusi pendidikan setaranya terbanyak di Indonesia membuatku sedikit Lega.

SeteLah beragam birokrasi yang panjang tapi gratis seLama dua buLan beLakangan, dari pengurusan surat pindah dari kecamatan dan kantor catatan sipil, dilanjutkan dengan pencabutan KTP asaL serta keanggotaan daLam Kartu KeLuarga.

Akhirnya, status baru sebagai warga keLurahan Terban sebagai prasyarat diterbitkannya SIM jaLur Yogya, seLesai. Entah bagaimana nanti jika harus kembaLi pindah ke Jakarta, terbayang bagaimana rumitnya, disebabkan tata kependudukan yang masih kacau baLau.

Puih,,,,,

Biar kupikirkan nanti saja.

,,, namun tak kau Lihat, terkadang maLaikat

Tak bersayap, tak cemerLang, tak rupawan,,,

Senandung itu masih menemani pengembaraan pikiranku untuk perstiwa seteLah puLang kampung untuk Libur hari Raya IeduL Fitri kemarin. Dewi Lestari benar, manusia bukan maLaikat yang ditakdirkan tanpa ceLa, tetapi manusia mampu berdiri meLebihi maLaikat karena ia mampu mensinergikan nafsu dan penghambaannya.

Manusia mampu menjadi begitu indah dengan pengorbanannya untuk banyak haL yang ia inginkan demi orang Lain, manusia begitu tangguhnya menahan amaran biLamana ia disakiti sedaLamnya, bahkan tersenyum tegar saat hatinya berkecamuk daLam kehancuran.

Ironinya, tak banyak yang bisa berusaha untuk menghargai apa yang ada. Hanya menuntut dan berturut pada keinginan takterarah mencapai pengharapan sempurna untuk apa yang dititipkan padanya. Hingga merubah maLaikat menjadi ibLis terjahat dari yang pernah ada, naudzubiLLah.

Sunday, November 16, 2008

coba nuLis aja,,,

Disudut jendeLa itu aku menatap segaLa yang ada diLuar sana. Sudut kamar Lantai dua yang tak begitu Luas, tapi cukup untuk ku tata kasur 1x2 meter, Lemari 0,5x1 meter dengan tinggi sekitar 180cm dan empat petak karpet puzeL 4x4 warna ukuran standar untuk aLas Lantai keramik yang cukup dingin dimaLam hari. Ku bawa pandanganku jauh meLewati pagar istana masa depan Terban yang Luas dengan hiasan pohon-pohon kamboja aneka warna.

Terasa heLaan nafas daLam ku rasakan keLuar dari rongga paru-paruku. KeLopak mata yang muLai LeLah, entah apa penyebabnya. Apakah aktivitasku yang sudah harus dimuLai sejak pagi hingga jeLang senja, atau karena air mata ini yang tak kunjung reda mengaLir.

SesekaLi kuLihat jam dinding buLat berwarna hijau pemberian adik keLasku sewaktu wisuda S1 LaLu, ia terus berputar menjaLankan tugasnya, tetapi aku hanya berdiam, berpura-pura menatapi apa yang terLihat mata, waLaupun hatiku jauh berada ditempat tak terduga. Apakah aku begitu rapuhnya, mengapa kebencian ini tak kunjung mereda. Semua terasa begitu menyakitkan, dan rasa ini tak kunjung hiLang, menghaLangi setiap Langkah dan harapan. Sungguh aku tak ingin Kau biarkan benih kebencian tersemai dihatiku, aku tak mau.

DaLam pembeLaan hati aku menggugat, aku tak pantas diperLakukan begini, aku pantas dihargai, aku pantas disayangi, bukan disakiti, bukan di siakan. Tapi mengapa mereka, tak satupun yang mampu meyakinkanku. Mereka sama saja.

Kedua mataku masih mengarah ke Luar sana, entah pada perspektif mana. Tapi ingatanku membawa pada peristiwa 14 tahun siLam. KaLa itu, tak biasanya, tangan yang seLaLu menyajikan makanan-makanan Lezat untuk dipangan, tangan kuat yang mengaLahkan mesin cuci moderen untuk mencuci pakaian, tangan yang reLa terepercik api dan minyak sayur panas, tangan itu kini memegang garpu hias dinding berukuran 3 kaLi Lipat garupu makan dengan penuh keyakinan. Bukan untuk makan atau mengamankan diri dari binatang buas, tapi untuk diarakan ke seorang pria paruh baya yang seLama 16 tahun ini menjadi suaminya. Diiringin jerit dan tangis anak-anak dari sudut kamar penuh ketakukan.

Ibuku, tak pernah kuLihat ia semarah itu, terLebih kepada LeLaki yang ditakdirkan menjadi suaminya. Tapi kaLa itu aku sungguh tidak mengerti. Betapapun ia mengatakan padaku betapa sakit yang ia rasakan, perih yang ia tanggung, pengorbanan yang terasa sia-sia, penantian yang tak berguna. Ya, ayahku tak setia untuk kesekian kaLinya, ia Lagi-Lagi mendua, meninggaLkan ibuku beserta ketiga saudaraku diusia yang beLum genap beLia. Sederhana saja, ia ingin diceraikan, sambiL menggenggam secarik kertas dan pena ditangan kirinya, “ceraikan saya”, teriaknya keras.

Sudah Lama berLaLu, tapi Luka itu baru saja reda 4 tahun beLakangan. Sahabatku, ia yang membuatku yakin bahwa semua tak sama, Lebih banyak yang bisa dipercaya. Ia meyakinkanku betapa dunia begitu indah dengan berbagi dan saLing menjaga kepercayaan, bahwa kepercayaan akan membuat kita yakin untuk menjaga kepercayaan itu sendiri, begitu puLa orang yang kita percaya.

Huh, dadaku terasa sesak sekaLi menahan emosi yang hanya bisa direaLisasi dengan air mata. Tak daya ku hapus air mata dihatiku tiap kaLi aku mengingatnya. Aku pun tak tahu mengapa, tapi aku mengerti bagaimana rasanya perih itu. WaLaupun tak seujung kuku apa yang diaLami Ibu, tapi aku mengerti beberapa bagian episode itu. Aku mengerti, mengapa dia menangis tersedu meLihat kami tak membeLi baju baru dihari raya, bagaimana rasanya LeLaki yang ia sayangi tak hadir disisinya di maLam jeLang hari raya hingga keesokan harinya karena memiLih bersama sang istri muda. Bagimana ia tersedu meLihat kami yang harus makan singkong rebus tiap hari. Bagaimana hatinya menjerit meLihat kami anak-anaknya harus tak membeLi seragam di awaL tahu ajaran baru. Aku mengerti Ibu, aku mengerti rasa benci dan sakit itu.

Mereka seLaLu menghiLang dikaLa kakiku muLai meLangkah ke tangga yang Lebih tinggi, di saat-saat ku butuhkan untuk tetap membuatku teguh, meninggaLkan ku daLam kerapuhan hati yang menggerogoti harapan. Mereka hadir pada dimensi yang berbeda, membawa tabir yang begitu tebaLnya, hanya untuk diLihat, bukan untuk digapai, dan itu Lebih menyakitkan. Tanpa sadar mereka tertawa dan berteriak menyemangati dibaLik tabir itu, dan ironinya kita tak bisa mendengarnya, hanya terasa seperti oLok-oLok saja. Yang tak ku mengerti adaLah, mereka pernah mengaLaminya, mengapa tak mengambiL peLajaran.

Tuesday, October 21, 2008

Berbagi kebenaran dengan yang berhak

Ketika semua terasa lebih mudah ketika kita menjadi pengamat, pendengar dan penasihat

Ketika begitu mudah memberikan saran dan pandangan untuk pertanyaan

Namun terasa tak ada jaLan dan arah ketika masaLah itu berbaLik ke hadapan kita.
Kini saatnya ku
BERBAGI KEBENARAN DENGAN YANG BERHAK.

Ingin kudengarkan persepsimu saudaraku, karena ku yakin "kauLah orang yang tepat untuk mendengarkan keLuhanku".
Ingin kucurahkan keegoisanku padamu saudaraku, karena aku tahu "kau pasti punya saran jitu" untuk menenangkan hatiku.
Tapi kuharap ku
BERBAGI KEBENARAN DENGAN YANG BERHAK.

LaLu aku bertanya, "saLahkan mendengarkan kebaikan dari saudara kita????".
Tapi ku mau
BERBAGI KEBENARAN DENGAN YANG BERHAK.

Harapanku kau mendengarkan dan memberikan saran, tapi bagaimana peran syatan.
Akankah ia memberikan andiL didalamnya dan memuncuLkan rasa-rasa yang sepertinya indah tapi dosa.

Maafkan aku, bukan aku ragu akan kompetensimu.
Atau tega membiarkan kau larut dalam kegaLauan dan kebimbangan.
Tapi pengaLamnku menjadi guru terbijak pikiranku.
Bukan "kamu" yang berhak menjadi tempatku berbagi kebenaran.
Bukan atas pikirku bahwa semua yang baik akan memberikan kebaikan.
Ku kan berbagi dengan sesamaku, mukhrimku, saudariku, BUKAN DIRIMU.


Kepada siapa aku bertanya???


Kini aku daLam persimpangan yang menyesatkan.

Aku wanita biasa yang mencoba berdiri tegak diatas kakiku.

Aku wanita biasa yang berusaha menegakan wajahku Lurus kedepan.

Aku wanita biasa yang mencari makan dengan tanganku sendiri.

Aku wanita biasa yang berupaya tegar meLaLui setiap terjangan badai.

Aku wanita biasa yang berjuang demi segudang cita-cita.


Kepada siapa aku bertanya

Karena mereka tak meLihatku dengan nyata, hanya bayangan saja.


Apakah aku ibarat peLacur yang bisa disinggahi kemudian ditinggaLkan.

Apakah aku wanita murahan yang dengan mudahnya membuka hati untuk banyak orang

Apakah aku sang rembuLan yang dirindukan punuk di kejauhan bumi.

Apakah aku cindereLa cantik dengan mimpi yang menjadi kenyataan.

Apakah aku sufi teLadan yang tak tersentuh keserakahan.


Kepada siapa aku bertanya

Karena asa hanya hadir untuk terfikir saja, tanpa reaLita


Diam tanpa visi dan terisoLasi.

Merangkak tanpa alas dan tergores.

BerjaLan tanpa arah dan kebingungan.

BerLari tanpa misi dan terpentaL.


Kepada siapa aku bertanya.

Waktupun meninggaLkanku dalam kefakiran, tanpa harapan.


Menggugat eksistense diri yang semakin tak nyata.

Bagaikan buih yang tertiup nafas senja.

HiLang, dan semakin hiLang.



(from secret recorded_fadhiL)

Friday, October 17, 2008

diwakiLi ADA BAND buat ukhti,,,



Nadia kau keindahan wanita pujaan setiap pria

SeLuruh dunia kau gapai

Tetapi dirimu kini terhanyut diLautan kesedihan

Saat dia tinggaLkan dirimu yang sudah merasa raih segaLanya


Memang takkan semudah dirimu baLikan teLapak tangan

Kadang kaupun harus merasakan pahit manisnya dunia


Ku ingin bawamu dengan nyanyian

Ombak dan nyiur dipantai

Kan kubisikan cinta


Nadia kudamba kau sejak duLu

YakinLah pada diriku

Kau haLnya sebutir mutiara indah

Ditengah Luas samudra


Ku kan menjadi sang pangeranmu yang ada daLam mimpimu

Bahagiakan dirimu sLamanya

DaLam kasih abadi


(dari yang beLum terLihat untukmu,,,)

Thursday, October 16, 2008

meNyayangi adaLah,,,

Menyayangi adaLah sebuah pengorbanan...sebuah ketuLusan...tanpa pamrih..

Menyayangi adaLah ketika kamu menitikkan air mata..tetapi masih peduLi terhadapnya..
Menyayangi ada
Lah ketika dia tidak mempeduLikanmu..tetapi kamu masih menunggunya dengan setia
Menyayangi ada
Lah ketika dia muLai mencintai orang Lain, kamu masih bisa tersenyum sambiL berkata, "Aku turut berbahagia untukmu"
Rasa Sayang akan mengert
i ketika kamu berkata, "Sorry, Aku Lupa"
Rasa sayang akan tetap setia menunggu ketika kamu berkata, "Aduh, Sorry aku
Lagi sibuk, ada banyak tugas.!!"
Rasa Sayang hatinya akan tetap tingga
L, terikat kepadamu WaLapun kamu berkata, "TinggaLin aku sendiri!,Jangan ganggu aku Lagi!"
Saat kamu berkata "Tingga
Lin Aku.!! Jangan ganggu aku Lagi.!!”, mungkin dia akan pergi meninggaLkanmu sesaat..
Memberimu waktu untuk menenangkan dirimu sendiri...
Tetapi pada saat saat itu, hatinya tidak akan pernah meningga
Lkanmu..
Dan sewaktu dia jauh darimu, dia akan se
LaLu mendoakanmu dengan air mata...
Menyayangi ada
Lah memberikan yang terbaik untuknya....

Akan tiba saatnya kamu harus berhenti menyayangi seseorang
Bukan karena orang itu berhenti menyayangi kita atau karena ia tidak mempedu
Likan kita..
Me
Lainkan saat kita menyadari bahwa orang itu akan LEBIH BERBAHAGIA apabiLa kita meLepasnya
Tetapi apabi
La KAMU BENAR-BENAR menyayangi seseorang,
Jangan dengan mudah kita me
Lepaskannya
BERJUANGLAH DEMI CINTAMU... FIGHT FOR YOUR DREAM
Itu
Lah cinta yang sejati..
Bukan gampang menyerah dan seperti prinsip "Easy come.. Easy go..."
Rasa Sayang tidak akan pernah pudar dan hi
Lang SeLamanya.

Akan diperjuangkan sampai kesempatan tak Lagi ada....


Monday, October 13, 2008

Bukan siapa-siapa???

BiarkanLah hari-hari berbuat semaunya
Berlapang dada-Lah jika takdir menimpa

Jangan berkeLuh-kesah atas musibah di maLam hari
Tiada musibah yang kekaL di muka bumi

JadiLah Laki-Laki tegar daLam menghadapi tragedi
BerLakuLah pema’af seLaLu menepati janji

Jika banyak aibmu di mata manusia
Sedang engkau berharap menutupinya
Bersembunyilah engkau di baLik derma
Dengan derma aibmu tertutup semua

Jangan pernah terLihat Lemah di depan musuhmu
Sungguh maLapetaka jika musuh menertawaimu

Jangan berharap dari orang kikir kemurahan
Di neraka tiada air bagi orang yang kehausan

Rizkimu tidak berkurang karena kerja wajar perLahan
BerLeLah-LeLah tidak menambah rizki seseorang

Tiada kesedihan yang kekaL tidak puLa kebahagiaan
Tiada kesuLitan yang abadi tidak puLa kemudahan

Jika engkau berhati puas dan mudah menerima
Sungguh, antara engkau dan raja dunia tiada beda

Barangsiapa kematian datang menjemputnya
Langit dan bumi tak kan mampu meLindunginya

Bumi ALLah begitu Lapang Luas membentang
Namun seakan sempit kaLa ajaL menjeLang

BiarkanLah hari-hari ingkar janji setiap saat
Kematian tak mungkin dicegah dengan obat

[cited from bukansiapasiapa]

Apa kabar hati

Apa kabar hati,,,,

Mengapa kini tak kuLihat kejernihan disana

Jiwa tak tenang dengan kepekatan harapan yang tak Lagi terarah

Kemana ia beranjak dan kau gerakan

Keresahan yang tak pernah terungkap membungkam seribu bahasa

Bisu tanpa suara

Hening tanpa nada

menggeLembung,,,dan meLedakkan diri sang kesunyian

PadaMu aku berusaha seLaLu berpegang

sekaLipun ku tahu aku sangat rapuh pada saatnya,,,

tapi tak pernah aku sedetikpun beranjak dariMu,,,

tak pernah

Ingin rasanya kuteriakan hatiku kepadanya

Agar ia tahu tak sekedar LaLu

Tanpa prasangaka dan harapan ketegaran Langkah yang kupunya

Ku ingin dia mengerti bukan karena paksa,,,tapi ridhaMu

Begini sakitnya,,,bukan dengan Logika manusia

Tapi kejernihan hati yang seLaLu kau gerakan

Aku mengiba untuk do’a

Do’a yang tak pernah membuatku terkekang

jika tak kupinta

Ya ALLah ya Rabbku

ALLah Yang Maha Pengasih,,,

terimakasih Engkau teLah menciptakan dia dan mempertemukan aku dengannya.

terimakasih untuk saat-saat indah yang boLeh kami nikmati bersama.

terimakasih untuk setiap pertemuan yang boLeh kami LaLui bersama.

terimakasih untuk setiap saat-saat yang LaLu.

aku momohon ampunanMu untuk setiap kesaLahan kami dimasa itu.

aku bersujud dihadapan-Mu,,

sucikan hatiku Ya ALLah,,,

sehingga dapat meLaksanakan kehendak dan rencana-Mu daLam hidupku.

Ya ALLah Yang Maha Penyayang,,,

jika aku bukan pemiLik tuLang rusuknya,

janganLah biarkan aku merindukan kehadirannya.

janganLah biarkan aku meLabuhkan hatiku di hatinya.

kikisLah pesonanya dari peLupuk mataku, dan usirLah dia dari reLung hatiku.

gantiLah damba kerinduan dan cinta yang bersemayam di dada ini

dengan kasih dari dan pada-Mu yang tuLus dan murni.

toLongLah agar aku dapat mengasihinya sebagai sahabat terbaikku.

tetapi jika Kau ciptakan dia untukku, Ya ALLah, toLong dekatkan dan satukan hati kami.

bantuLah aku untuk menyayangi, mengerti dan menerima dia seutuhnya dengan ridhaMu.

berikan aku kesabaran, ketekunan, dan kesungguhan untuk memenangkan hatinya.

urapiLah dia agar dia juga menyayangi, mengerti dan mau menerimaku

dengan segaLa keLebihan dan kekuranganku sebagaimana aku teLah Kau ciptakan.

yakinkanLah dia, bahwa aku sungguh menyayangi dan reLa membagi suka dan dukaku dengannya daLam ketaatan kepadaMu.


Ya ALLah Maha Pengasih,,,

dengarLah doaku ini.

LepaskanLah aku dari keraguan ini menurut kasih dan kehendak-Mu.

aku tahu Engkau sentiasa memberikan yang terbaik untukku.

Luka dan keraguan yang aku aLami pasti ada hikmahnya.

pergumuLan ini mengajar aku untuk hidup makin dekat pada-Mu,

untuk Lebih peka terhadap suara-Mu, yang membimbing ku menuju terang-Mu.

ajarLah aku untuk tetap setia dan sabar menanti tibanya waktu yang teLah Engkau tentukan.

jadikanLah kehendak-Mu dan bukan kehendakku yang jadi dalam setiap bagian hidupku, Ya ALLah.

bahwa:

“aku menyayngimu karena dien-mu, jika hiLang dien-mu dari dirimu maka hiLang sayangku padamu'


Amin....

(untuk saudariku,, berjuang ya)